Penelitian Kualitatif: Grounded Theory


PENELITIAN KUALITATIF
GROUNDED THEORY
Studi grounded theory merupakan desain riset kualitatif yang penelitiannya memunculkan penjelasan umum atau teori tentang proses, aksi, atau interaksi yang dibentuk oleh pandangan dari sejumlah besar partisipan. Studi grounded theory  merupakan studi yang menekankan upaya peneliti dalam melakukan analisis abstrak terhadap suatu fenomena, dengan harapan bahwa analisis ini bisa menciptakan teori tertentu yang dapat menjelaskan fenomena tersebut secara spesifik. Studi ini bisa dilakukan dengan berpijak pada pendekatan prosedur sistematis atau prosedur konstruktivis.
CIRI UTAMA STUDI GROUNDED THEORY
  1. Peneliti memfokuskan pada proses atau aksi yang memiliki tahapan atau fase khas yang terjadi sepanjang waktu.
  2. Peneliti kemudian berusaha untuk mengembangkan teori tentang proses atau aksi tersebut.
  3.  Memoing menjadi bagian dari pengembangan teori ketika peneliti menuliskan ide berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis
  4. Bentuk utama dari pengumpulan data sering kali adalah wawancara yang penelitinya secara konstan membandingkan data yang dikumpulkan dari para partisipan dengan ide tentang teori baru
  5. Analisis data dapat distrukturkan dan mengikuti pola pengembangan kategori terbuka, memilih satu kategori untuk menjadi fokus dari teori tersebut, dan kemudian memperinci kategori tambahan (coding aksial) untuk membentuk model teoritis. Perpotongan dari kategori tersbut menjadi teori (disebut coding selektif)
TIPE STUDI GROUNDED THEORY
1.      Prosedur Sistematis, Pada tipe ini riset memanfaatkan kausalitas, konsekuensi, coding selektif, dan sebagainya dari fenomena yang diteliti.
2.      Pendekatan Kontruktivis, Pada tipe ini riset memanfaatkan pengumpulan data dengan cara memoing terhadap pandangan, keyakinan, nilaim atau ideoligi dari para partisi
PROSEDUR PELAKSANAAN RISET GROUNDED THEORY
  1. Peneliti perlu memulai dengan menentukan apakah grounded theory paling cocok untuk mempelajari problem risetnya.
  2. Para partisipan diberi dua pertanyaan umum: (1) Apa prosesnya? ; (2) Bagaiman hal itu terungkap?
  3. Peneliti mengeksplor lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih detail untuk membantu dalam tahap coding aksial. Pertanyaan yang diajukan adalah : (1) Apakah yang pokok pada proses tersebut (fenomena inti)? ; (2) Apakah yang mempengaruhi atau menyebabkan fenomena ini terjadi (kondisi kausal)? ; (3) Apa sajakah strategi yang digunakan selama proses tersebut (strategi)? ; (4) Apa efek yang terjadi (konsekuensi)?
  4. Analisis data berlangsung secara bertahap. Dalam coding terbuka, peneliti membentuk kategori informasi tentang fenomena yang sedang dipelajari dengan mensegmentasi informasi. Selanjutnya dalam coding aksial, peneliti menyusun data dalam cara baru setelah coding terbuka. Dalam coding selektif, peneliti menulis “alur cerita” yang menghubungkan beberapa kategori.
  5. Hasil akhir dari proses pengumpulan data dan analisis data ini adalah suatu teori, yaitu teori level-substansial, yang ditulis oleh seorang peneliti yang dekat dengan permasalahan atau populasi tertentu. Teori tersebut muncul dengan bantuan dari proses memoing, di mana penelitinya menulis ide tentang teori baru selama proses coding terbuka, aksial, dan selektif
SUMBER
Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif & desain riset : memilih di antara lima pendekatan (edisi 3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
FILE METERI
Contoh Penelitian dengan Studi Grounded Theory

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL ETNOMATEMATIKA

Penelitian Kualitatif: Fenomenologi

Penelitian Kualitatif: Studi Kasus